10 icon paling sering (familiar) di aceh
1. Rencong.
Rencong
memang sudah menjadi icon aceh sudah sejak lama (abad ke 13). ditambah
dengan bentuk nya yang unik sehingga rencong menjadi icon yang paling
banyak digunakan.
Begitu juga halnya dengan pinto aceh, Pinto Aceh diambil desainnya
dari sebuah monumen peninggalan Sultan Iskandarmuda yang bernama Pinto
Khoh. Monumen tersebut yang sekarang di sekitarnya dijadikan taman
rekreasi, terletak di tepi sungai (krueng) Daroy, konon dulunya sebagai
pintu belakang istana Keraton Aceh khusus untuk keluar masuknya
permaisuri Sultan Iskandarmuda beserta dayang-dayangnya kalau sang
permaisuri menuju ke tepian sungai untuk mandi. Sekarang ini taman
tersebut diberi nama Tanian Putroe Phang (Taman Putri Pahang), nama sang
permaisuri.
Dari desain gerbang kecil Pintu Khob itulah diambil motif untuk perhiasan yang bernama Pinto Aceh ini.
Munculnya perhiasan motif PintoAceh ini ketika tahun 1926 pemerintah
Belanda di Kutaraja (Banda Aceh) menyelenggarakan Satteling (Pasar
Malam) yang terbesar, digelarkan di Esplanade (Lapangan Blang Padang).
Pada Pasar Malam tersebut diberi kesempatan kepada para perajin emas dan
perak untuk membuka stand, untuk memperlihatkan dan memamerkan
kebolehan serta karya-karya keterampilan tangan mereka.
icon satu ini cukup umum digunakan, baik di dalam maupun dalam media lainnya.
4. Mesjid Raya Baiturrahman
Yang satu ini menjadi icon kebanggaan rakyat aceh. bahkan sekarang
sudah menjadi landmark aceh umumnya. dulu rasaya bila ke aceh belum
sempat singgah ke mesjid raya Baiturahman terasa belum sah. sekedar
untuk foto-foto sebagai bukti pernah ke aceh. disayangkan belakangan
profesi sebagai fotografer mesjid raya lambat laun semakin sirna, kalo
misalnya ditetapkan kebijakan dilarang membawa kamera kedalam areal
mesjid raya selain fotografer yang sudah ditentukan, pantas ga ya, biar
masing-masing punya lahan untuk mencari nafkah???hehehhe…cuma usulan
kok…
Mendadak Aceh penuh dengan warung kopi terutama kota banda aceh,
entah bagaimana kisahnya sehingga saat ini dimana-mana, disetiap sudut
terdapat warung kopi. otomatis icon cangkir kopi begitu hidup di aceh.
biar unik sekali-kali warkop yang baru buka maunya menggunakan identitas
lain, misalnya pake icon “copy paste.”..aneh ga ya??
6. Kupiah Meukutob.
Kupiah
Meukutob lumanyan sering digunakan baik dalam logo maupun identitas.
kupiah meukutob sekarang ini menjadi bagian dari pakaian adat masyarakat
aceh.
7. Gunongan
Gunongan
merupakan salah satu bangunan yang tersisa peninggalan sultan iskadar
muda, gunongan dibangun atas landasan cinta (simbol cinta) Sang Sultan
Iskandar Muda kepada Putroe Phang (Putri Kamaliah) yang berasal dari
Negeri Pahang (Malaysia). sama halnya dengan Kaisar Syah Jahan yang
membangun Taj Mahal untuk sang Istri (Mumtaz Mahal) sebagai lambang
cinta abadi.
Karena
arsitekturnya yang unik bangunan ini lumanyan bagus untuk dijadikan
logo, mengingat fungsinya sebagai tempat peristirahan putri dan dedayang
dulunya, pinto khop jarang digunakan sebagai logo, dulu ada lembaga
yang menggunakannya tapi sekarang sudah diganti seiring berganti nama.
Lonceng cakra donya kebanyakan digunakan sebagi logo akademisi di Aceh. asal muasalnya buatan negeri cina yang diberikan kepada kerajaan aceh.
Rumoh
aceh atau dikenal dengan runoh tjut nyak dhien kebanyakan digunakan
sebagai wallpaper untuk mewakili aceh secara regional. untuk simbol/logo
masih kurang yang menggunakan rumoh aceh sebagai identitas.
0 comments:
Post a Comment